Jumat, 18 Juli 2014

PENANAMAN JAGUNG HIBRIDA PIONEER

Jagung hibrida pioneer merupakan jagung yang sudah melalui proses uji coba di Indonesia. Jagung hibrida merupakan salah satu jagung yang sudah dilakukan penelitian guna peningkatan produkivitas di pusat penelitian pioneer di Negara Thailand dan Philipina. Berdasarkan hasil kegiatan penelitian tersebut, diperoleh jagung hibrida dengan varietasi yang memiliki ciri khas dengan tingkat produktivitas yang tinggi serta tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini adalah keunggulan yang di miliki oleh jagung hibrida. Tidak hanya itu, keistimewaan lainnya yaitu, jagung hibrida memiliki tongkol jagung yang kecil, namun biji jagung yang di hasilkan besar-besar. Keunggulan lain pada perakaran yang kokoh dan daun yang tumbuh dapat dijadikan sebagai pakan ternak.
            Adanya keunggulan seperti diatas, maka diharapkan masyarakat petani Desa Togubang ikut serta dalam penanaman jagung hibrida pioneer. Langkah awal yang dilakukan yaitu, dengan cara mendatangkan salah satu tim pioneer yang sudah berpengalaman dalam bidang budidaya jagung hibrida pioneer. Budidaya jagung yang benar diterapkan di Desa Togubang dengan cara membiasakan kebiasaan yang benar, bukan membenarkan kebiasaan yang salah. Kebanyakan petani menanam jagung tidak menerapkan teknik budidaya yang benar. Sehingga, hasil produksi pun tidak maksimal. Bahkan, hasil panen hanya mencukupi untuk di konsumsi sendiri. Dalam bercocok tanam jagung, petani hanya menebar benih jagung di lahan yang sudah diolah tanpa menggunakan jarak tanam yang benar serta kualitas benih yang digunakan untuk penanaman yang kurang baik sehingga pertumbuhan tanaman jagung yang ditanam tidak seragam.


Teknik budidaya jagung yang dilakukan dalam penyuluhan jagung hibrida pioneer yaitu :
1.      Penyiapan benih jagung dalam 1 Ha dibutuhkan sebanyak 17 kilogram benih jagung hibrida.
2.      Penyiapan lahan untuk penanaman dengan cara membajak lahan kemudian diratakan dengan cangkul.
3.      Penanaman benih jagung pioneer dilakukan dengan tugal sedalam 5 cm untuk 1 butir benih setiap lubangnya. Setelah itu, menutup lubang tanam dengan pupuk kandang sapi.
4.      Pemupukan dilakukan 3 kali yaitu pada saat penanaman awal, kemudian setelah tanaman jagung berumur 3 minggu, dan berumur 6 minggu. Adapun pupuk yang digunakan untuk penanaman awal yaitu pupuk ponska, setelah umur 3 minggu dan 6 minggu yaitu pupuk urea.
5.      Penyiangan dilakukan sebelum dan sesudah pemupukan. Setelah itu dilakukan pembumbunan supaya pupuk dapat terserap dan aliran air nantinya dapat berjalan dengan lancar.
6.      Pengairan dilakukan sebanyak 4 kali. Pertama ketika selesai penanaman. Setelah itu ketika tanaman jagung berumur 10 hari. Kemudian saat tanaman jagung berumur 25 hari, dan terakhir ketika tanaman jagung berumur 40 hari setelah tanam.
7.      Pengendalian hama dan penyakit.
8.      Panen dapat dilakukan setelah tanaman jagung berumur 95 sampai 110 hari.

Gambar pengolahan tanah.


    

Gambar tugal dan penanaman benih jagung hibrida.

1 komentar:

  1. Nomer hp yg nisa di hiningi , karena petani wilayah sobo resah kec kota Banyuwangi

    BalasHapus